1. Kelas Hirudinea
Hirudinea merupakan kelas annelida yang jenisnya sedikit. Anggota kelas hirudinea hidup di lingkungan akuatik dan terrestrial. Panjang Hirudinea bervariasi dari 1–30 cm. Sebagian besar Hirudinea adalah hewan ektoparasit pada permukaan tubuh inangnya. Inangnya adalah vertebrata dan termasuk manusia. Hirudinea parasit hidup dengan mengisap darah inangnya, sedangkan Hirudinea bebas hidup dengan memangsa invertebrata kecil seperti siput. Contoh Hirudinea parasit adalah Haemadipsa (pacet) dan Hirudo (lintah). Saat merobek atau membuat lubang, lintah mengeluarkan zat anestetik (penghilang sakit), sehingga korbannya tidak akan menyadari adanya gigitan. Setelah ada lubang, lintah akan mengeluarkan zat anti pembekuan darah yaitu hirudin. Dengan zat tersebut lintah dapat mengisap darah sebanyak mungkin.
1.1. Ciri-ciri hirudinea:
• Panjang tubuh mencapai 30 cm
• Tubuh dilindungi oleh lapisan kutikula
• Tubuh relatif pipih
• Tubuh terdiri dari 34 segmen
• Tidak mempunyai parapodia dan setae
• Mempunyai alat penghisap (sucker) di bagian anterior maupun posterior
• Bersifat hermafrodit
• Habitat: air tawar dan darat
1.2 Stuktur Tubuh
Hewan ini tidak memiliki parapodium maupun seta pada segmen tubuhnya. Sekalipun dikenal dengan nama umum lintah pengisap darah, bagian terbesar di antaranya tidak hidup sebagai ektoparasit. Tubuhnya pipih. Ukuran panjangnya dari 1-2cm atau 5cm, walau ada yang mencapai 12cm, bahkan 30cm (Haemanteria ghiliani dari daerah Amazon). Metamerisme sudah sangat tereduksi: segmen-segmen ujung anterior (biasanya kecil) dan posterior (lebih besar) termodifikasi manjadi alat penghisap yang digunakan untuk menempel dan bergerak. Jumlah segmen tetap, yaitu 34, walau lapisan cincin sekunder di luarnya (annuli) menyamarkan segmentasi primer tersebut. Clitteum dibentuk segmen-segmen IX,X atau XI.
Struktur tubuh lintah
1.3 Fisiologi
1.3.1 Alat Gerak
• Sebagian aktif malam, juga siang.
• Bergerak dengan cara melekukkan badan, melekat dengan sucker
• Berenang dengan cara menggelombangkan badan.
1.3.2 Sistem Respirasi
• Menggunakan anyaman kapiler di bawah epidermis.
• Insang: Piscicolidae
1.3.3 Sistem Pencernaan
Sistem pencernaan terdiri dari mulut, faring, tembolok, lambung, rektum, anus. Anus terletak pada bagian dorsal. Proses pencernaan penghisap anterior à mulut à faring à tembolok à usus à usus buntu à anus à penghisap posterior.
• faring otot yang dilengkapi rahang bergigi /probosis berotot
Di kerongkongan tempat isapannya terdapat tiga rahang yang berbentuk seperti setengah gergaji yang dihiasi sampai 100 gigi kecil. Dalam waktu 30 menit lintah bisa menyedot darah sebanyak 15 ml – kuota yang cukup untuk hidupnya selama setengah tahun. Air ludahnya pun mengandung zat aktif yang sekurang-kurangnya berisi 15 unsur. Contohnya, zat putih telur hirudin yang bermanfaat untuk mengencerkan darah, dan mengandung penisilin.
Makanan & Pencernaan
• Lintah hidup sebagai pemakan bangkai/predator, parasit. Predator makan larva, keong, serangga, cacing.
• 75% penghisap darah, melekat/nempel pada permukaan tubuh vertebrata (ikan-manusia).
• Darah dihisap oleh faring otot & menampung dalam tembolok. Enzim saliva (hirudin) mencegah koagulasi darah. Dalam 1 x makan, lintah mengisap darah 10x berat tubuhnya.
1.3.4 Sistem Reproduksi
• Monoceous
• jantan: 4-12 pasang testis. 1 pasang ductus spermaticus.
• betina: 2 ovarium & Oviduct yang berhubungan dengan kelenjar albumin & vagina di median yang bermuara di belakang porus genitalia jantan
• Tidak ada tingkat larva
• Lintah membentuk kokon yang mengandung telur yang telah dibuahi & kokon akan diletakkan dalam air/tanah.
1.3.5 Saraf dan Indera
• Ruas 5 & 6 terdapat lingkar saraf ganglia: “otak”
• Alat indera: mata & papilla
• Mata: fotoreseptor
• Papilla & sensila: tonjolan kecil pada epidermis. Fungsi: alat peraba & perasa
1.3.6 Sistem Ekskresi
10-17 pasang nephridia, ammonia.
1.4 Habitat dan Ekologi
Hewan berhabitat air tawar, hidup di rawa-rawa, kolam, ataupun sungai. Hirudinea adalah hewan ektoparasit pada permukaan tubuh inangnya. Inangnya adalah vertebrata dan termasuk manusia. Hirudinea parasit hidup dengan mengisap darah inangnya, sedangkan Hirudinea bebas hidup dengan memangsa invertebrata kecil seperti siput. Contoh Hirudinea parasit adalahHaemadipsa (pacet) dan hirudo (lintah).
Peranan
• Terapi medis (Hirudo medicinalis)
• Mengisap darah kerbau (Hirudo, Macrobdella, Philobdella)
• Parasit pada ikan (Piscicolidae)
ORDO 1. Acanthobdellia
• Tidak punya alat isap pada anterior
• Pada segmen 2-4 terdapat dua pasang seta tiap ruas
• Contoh: Acanthobdella
ORDO 2. Gnathobdellia
Lintah bergigi tiga buah (walau kadang-kadang tereduksi); mulut lebar, hampir menyatu denga bibir batil isap oral; biasanya barmata 5 pasang.
• Punya 3 buah rahang, pharink tidak dapat dijulurkan
• Contoh: Hirudo medicinalis, Haemadipsa
ORDO 3. Rhynchobdellida
• Lintah degan proboscis yang eversible; mulut kecil, di tengah batil isap oral; kelompok glossiphoniid hidup di air tawar, kelompok piscicolid hidup sebagai parasit ikan, contoh: Galssiphonia.
• Punya anterior sucker/tidak
• Tidak punya rahang, tapi punya belalai
• Contoh: Piscicola, Helobdella
ORDO 4. Pharyngobdellida
Mirip dengan Gnathobbdellida, tetapi faring tidak bergigi; bermata 6-8 pasang; kebanyakan berhabitat air tawar, pemakan larva insekta dan moluska. Contoh: Erphobdella
• Pharink tidak dapat dijulurkan
• Tidak punya gigi, tapi punya 1-2 stylet
• Co: Erpobdella, Dina
KLASIFIKASI
Kingdom : Animalia
Phylum : Annelida
Class : Hirudinea
Ordo : Arhynchobdellida
Familia : Hirudinidae
Genus : Hirudo
Species : Hirudo sp
0 komentar:
Posting Komentar